Ini akan menjadi tulisan ku setelah sekian lama. Sebuah harapan yang aku susun rapih dan usahakan menjadi sirna dan tidak seirama. Bagiku, kisah cinta hanyalah kisah cinta. Awalnya.
Dalam tidur gelapku setelah semua kegagalan yang aku miliki, aku merasa sudah tidak ingin lagi memperjuangkan apapun, menyerah dengan keadaan, menerima ejekan, issu dan celotehan yang buruk tentang aku.
Lambat laun, segala permasalahanku selesai hingga tak sadar 2 tahun sudah berlalu. di Tahun 2022 aku memutuskan untuk melamar pasanganku waktu itu karena aku berfikir "AKU SIAP dan INI WAKTUNYA"
"Kamu tidak bisa meraih cintamu, jika kamu belum menjadi manusia yang bener"
Terimakasih sudah menjadi harapan
dan tujuan ku baru-baru ini.
Aku menamai kamu “goal” bukan semata karena alasan yg simple. Karena kamu adalah tujuan, kamu adalah aim yang aku jadikan motivasi utk maju, bukan cuma berproses. Disisi lain, aku sebulan sama kamu tapi aku merasakan begitu banyak cinta dan harapan di kehidupanku berkat kamu.
Karaktermu yg keras, pembangkang
dan suka memikirkan semuanya sendiri tidak cocok dengan aku.
Aku punya karakter yang pengen nya dihargain, diajeni dan diajak dalam apapun masalahmu. Karena, buat aku menyelesaikan masalah sendiri hanya akan menambah masalah lainnya.
Aku tidak pernah sedikitpun meragukan bagaimana kamu, siapa kamu dan progresi keberhasilan kamu dalam pekerjaan. Bagiku caramu berkerja dan totalitas dalam bidangmu sangat membuat aku takjub dan semakin cinta.
TAPI, ada satu hal yg kamu lupa, kamu lewatkan. Caramu menghargai pasanganmu. Kamu Wanita karir dengan pengalaman yg sangat luarbiasa dalam memimpin tim atau kerjaan. Tapi kamu lupa, menempatkan pasanganmu dalam setiap progresi masalah dan pekerjaanmu.
Hal besar tidak membuat hubungan kita tersandung. Justru malah hal kecil.
Aku dengan segala keputusanku, kamu dengan segala keputusanmu. Yang aku harapkan adalah libatkan pasanganmu nanti dalam segala urusanmu, apapun itu. Jangan merasa kamu bisa selesaikan sendiri atau kamu harus buat pasangan mu Bahagia. Membuat Bahagia adalah tugas laki laki, mensupport laki-laki nya adalah tugasmu sebagai Wanita.
Aku, berusaha sebisaku
menyisihkan uang dan tabungan padahal aku masih banyak masalah semata mata hanya
buat nyenengin kamu, nemuin kamu, ngobatin kangenmu. Karena hanya dengan itulah
aku bisa buat kamu makin bersemangat dalam menjalani hidup yg berat. Tugas yg
banyak dan tanggungan yg gak kecil.
Tugasmu harusnya, mengapresiasi
usaha pasanganmu, kasih dia celah utk manjain kamu, nyenengin kamu dan buktiin
ke kamu kalau dia pantas. Mungkin, kamu terlalu memikirkan “apakah mas Galih Bahagia
Ketika waktuku dengan dia tidak lapang atau tidak bisa seleluasa yg diharapkan”
Jawabannya adalah Bahagia. Bahkan Cuma 5 menit ketemu kamu, ngobrol sebentar kemudian aku berangkat berjuang lagi pun, bagiku itu menjadi 1 titik supportive yg harusnya kamu lakukan.
Aku kecewa kamu tidak membiarkan aku melakukan itu, kamu memutuskan utk menghadapi segala capekmu sendiri dengan segala dinamika lapangan kamu hadapi sendiri. Tanpa melibatkan aku.
Aku harap, kedepannya untuk pasanganmu berikutnya. Kamu bisa lebih menempatkan laki-lakimu sebagai intan yg harus kamu asah, semangatin dan support supaya kelak dia bisa bersinar disisi kamu.
Maaf aku juga gabisa ngertiin. Aku Cuma bisa lakuin hal kecil yg aku harap bisa buat kamu seneng, Bahagia dan lupain masalahmu sejenak…. Walaupun kamu menolak karena merasa “effort yg dikeluarkan tidak sebanding dengan waktunya” padahal pemikiran itu salah.
Apa guna laki2 berkerja dan berusaha semaksimal mungkin utk wanitanya kalau semisal wanitanya mencegah laki2 tsb utk membuat dia Bahagia.
Hargain. Bukan dengan “apa yg
bisa aku berikan dia” tapi dengan “dia sudah berjuang untuk aku, maka aku harus
menghargai nya”
Mungkin, Aku akan coba berdiri sendiri sekarang. Aku yakin, cinta akan datang kalau aku sukses. Terimakasih telah membuat aku bangkit. Dan maafkan aku. Aku tidak bisa menjadi yang kamu harapkan.
This is it, Love will make you happy but love will make you down too.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
komen kamu buat saya lebih rajin menulis